Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Empat Mata

"Hal yang paling membahagiakan dalam hidup ini adalah ketika kita yakin bahwa kita dicintai orang yang kita cintai."  Daun – daun mengalun diiringi musik matahari. Ranting – ranting menari indah bersama akar yang terus menancapkan tombaknya. Kita bertemu di persimpangan  jalan yang sulit ku mengerti. Kedua pasang bola mata kita saling bertentangan. Matamu menelisik tajam menusuk rongga - rongga dan setiap sel serta jaringan yang menyusun tubuhku. Jujur, aku tak kuasa menatap mata pisau yang menggoyakan setiap ruang dalam hatiku. Sekali lagi, benar - benar tak kuasa.  Tatapan kita mengabur ketika bel sekolah terdera. ingin rasanya lebih lama aku untuk berada di sampingmu. Aku masih ingin mendengar suara detak jantungmu di samping detak jantungku yang terus berpacu. Aku masih ingin menatap setiap guratan surgawi pada garis yang melintang  di bibirmu. Ketika langkah kita berderap saling menjauh, ketika itu pula detak jantungku berhenti berlari, dan saat it...

Ada Apa Dengan Cinta ?

perempuan datang atas nama cinta bunda pergi karna cinta digenangi air racun jingga adalah wajahmu seperti bulan lelap tidur di hatimu yang berdinding kelam dan kedinginan ada apa dengannya meninggalkan hati untuk dicaci lalu sekali ini aku melihat karya surga dari mata seorang hawa ada apa dengan cinta tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama untuk mempertanyakan kembali cintanya. bukan untuknya, bukan untuk siapa tapi untukku karena aku ingin kamu saja  ~~Rako Prijanto

Aku Ingin Bersama Selamanya

Ketika tunas ini tumbuh, serupa tubuh yang mengakar. Setiap nafas yang terhembus adalah kata. Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah berpautan. Tangan kita terikat… Lidah kita menyatu… Maka setiap apa yang terucap adalah sabda pendita ratu. Hahhh... Di luar itu pasir… Di luar itu debu… Hanya angin meniup saja lalu terbang hilang tak ada. Tapi kita tetap menari, menari cuma kita yang tahu. Jiwa ini tandu… Maka duduk saja… Maka akan kita bawa ... Semua… Karena kita adalah satu ~~Rako Prijanto

Tentang Seseorang

Ku lari ke hutan, kemudian menyanyiku Ku lari ke pantai, kemudian teriakku Sepi-sepi dan sendiri Aku benci Aku ingin bingar, Aku mau di pasar Bosan Aku dengan penat, Dan enyah saja kau pekat Seperti berjelaga jika Ku sendiri Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh, Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih, Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera Atau aku harus lari ke hutan lalu belok ke pantai?  ~~Rako Prijanto

MENGHITUNG AKSARA SEPI

MENGHITUNG AKSARA SEPI  Lin Hana Sepanjang kebisuan Aku menghitung aksara-aksara sepi Di rambutmu yang terjuntai Pekat memilin sunyi Mungkin, diam adalah penawar yang paling mujarab Melepas kerinduan Kala waktu menyadarkan Tak akan ada penghabisan dan kepuasan Melainkan jarum waktu makin lekat pada keresahan Sebab percakapan kita melulu terdekte pada kekosongan Di halaman malam Lembar kenangan bergerak pelan Mengawasi jejak-jejak puisiku yang teruntai Menyeretnya pada segala macam rasa terdalam Sudahlah, aku pinta kita gegas berkata Sebelum segala kerinduan berkelindan Menjelma keresahan yang   lebih   legam **Penulis adalah anggota FAM dari Jember Annuqayah Lubangsa, Madura 11 Juni 2012