“Pada akhirnya, kamu hanya perlu mensyukuri apapun yang kamu miliki hari ini. Walaupun yang kau tunggu tak pernah datang. Walaupun yang kau perjuangkan tak pernah sadar dengan apa yang kau lakukan. Nikmati saja. Kelak, dia yang kau cintai akan tahu, betapa kerasnya kau memperjuangkannya. Betapa dalam rasa yang kau simpan kepadanya. Dia hanya pura – pura tidak tahu, atau mungkin tidak mau tahu sama sekali. Tidak usah hiraukan. Jika sampai hari ini kau masih memperjuangkannya, dan masih menunggunya, tidak masalah. Tidak ada salahnya dalam memperjuangkan cinta yang kau rasa. Tapi satu hal yang mungkin bisa kau renungkan. Menunggu ada batasnya. Dan kau akan tahu kapan harus berhenti dan mulai berjalan lagi. Meninggalkan tempat dimana kamu pernah berjuang sepenuh hati, tapi tak dihargai.“ ~Boy Chandra Teruntuk Juni yang paling kucintai, Pada persimpangan juni tahun ini, mungkin adalah juni terakhir dalam hidupku. Kau ingat ketika tuhan menyatukan kita. Maksudku mempertemukan ...
Detik melangkah bersama detak Dingin bernyanyi bersama anghin Waktu berlari bersama laju Menelisik lampu merah kota Remaja laki – laki diatas flyover Batik biru dan celana putih penyeka keringat Melamun pehuh pengharapan Berpacu bersama bayangan Orang – orang asing itu buta. Tak melihat ada yang tertinggal diatas Remaja laki – laki diatas flyover Hanya butuh tiga ribu rupiah Untuk berangkat sekolaH Pulogebang, 02 Juni 2016