Aku pernah tinggal di buku
catatan
harianmu dan kau bakar
di kaki pohon mangga di samping
kamar tidurmu. Kau
kembalikan
aku jadi pohon dan aku semakin
mencintaimu.
Aku ranting yang kemarin sore
kau potong
karena menyentuh
kaca jendelamu. Akan kau dengar
aku tidak berhenti mengucapkan
namamu ketika apimu menghabisi
tubuhku sekali lagi.
Kelak aku adalah rumput yang
mencium
telapak kakimu ketika
kau kelelahan menjemur pakaian
anak – anakmu yang nakal.
Buat apa kuserahkan hidupku
kepada hal –
hal lain, jika cinta juga
bisa membunuhku. Berkali – kali dan
berkali – kali
lebih perih.
~M. AAN MANSYUR
Komentar
Posting Komentar